Women’s Centre for Change (WCC) atau dalam bahasa Melayu Malaysia dikenal sebagai Pusat Kesedaran Wanita adalah sebuah NGO (Non Govermental Organization) yang hadir untuk membantu perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan di Pulau Penang Malaysia.

WCC ini lahir dengan ikhtiar untuk merespon kondisi masyarakat multikultur. Keberagamaan masyarakat Penang baik dari segi usia, jenis kelamin, status perkawinan, etnis, agama maupun bahasa telah dijadikan sebagai titik berangkat untuk melayani semua. Satu WCC untuk semua. Sebagai jiran yang memiliki keadaan yang nyaris serupa, sudah selayaknya jika kita berupaya memetik pelajaran yang amat berharga ini dari mereka.

Mereka memiliki moto pelayanan tanpa mempertimbangkan perbedaan ras, agama ataupun status sosial. Lembaga yang telah berumur hampir 23 tahun ini (1985-2008) bekerja untuk memberikan pelayanan kepada perempuan yang membutuhkan pendampingan, juga bekerja untuk mempromosikan kesetaraan gender dalam masyarakat.

Lembaga ini hadir dengan tujuan antara lain pertama, untuk mengasistensi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan. Kedua, untuk membangun kesadaran akan hak-hak perempuan di dalam rumah. Ketiga, meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat umum untuk lebih peduli akan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta agar dapat mengatasi kekerasan yang terjadi di sekitarnya. Yang keempat, untuk mempromosikan serta melakukan perubahan hukum untuk melindungi perempuan dan anak-anak di masyarakat. Melakukan penelitian yang terkait dengan problem sosial yang berhubungan dengan perempuan dan anak, juga merupakan salah satu yang dilakukan WCC.

WCC dan Kegiatannya

Kegiatan yang dilakukan WCC Penang ini adalah : 1) Konseling melalui tatap muka, telepon dan On line via internet, 2) Penyediaan Shelter (rumah singgah), 3) Workshop/Latihan bersama lembaga yang melayani masyarakat seperti: pihak polisi, rumah sakit, lembaga sosial (welfare), termasuk juga pelatihan/workshop untuk lelaki dan single parent (perempuan kepala keluarga). 4) Community Outreach – fokus utama adalah para pelajar sekolah dan mahasiswa, 5) Melobi perubahan Undang-undang mengenai perempuan dan anak-anak, 5) Publikasi, buku-buku dan penerbitan lainnya.

Dari pemetaan di atas, kegiatan Service Outreach adalah aktivitas yang dilakukan WCC untuk mensosialisasikan berbagai program yang dimiliki WCC. Hal ini di antaranya dilakukan dengan mengadakan pelatihan maupun workshop di berbagai tempat dan bekerja sama dengan berbagai instansi. Kegiatan yang pernah dilakukan adalah workshop mengenai hak-hak perempuan muslim. Hal ini dilakukan bekerjasama dengan organisasi perempuan muslim di Pulau Penang Malaysia. Workshop lainnya adalah mengenai manajemen finansial bagi single parent atau bagi para perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga. Persoalan finansial merupakan masalah krusial bagi mereka, oleh karenanya pelatihan ini diupayakan sebagai langkah untuk membangun kemandirian ekonomi perempuan agar lebih siap menghadapi kehidupan secara ekonomi.

Kerjasama lain yang biasa dilakukan WCC Penang adalah bekerjasama dengan Rumah sakit ataupun Perguruan Tinggi kedokteran maupun keperawatan untuk mensosialisasikan isu-isu kekerasan kepada para perawat rumah sakit ataupun para calon dokter dan perawat.

Sosialisasi untuk menghindari terjadinya kekerasan seksual pada anak juga diberikan kepada para pelajar yang berumur 6 hingga 12 tahun. Hal ini dilakukan dengan media film ”OK tak OK” yang diproduksi sendiri oleh WCC. Biasanya, setelah menyaksikan film tersebut, para pelajar mendiskusikan hasil tontonan mereka terhadap film tersebut. Dengan demikian, sejak dini anak-anak sudah mengetahui dan dapat mengantisipasi berbagai bentuk kekerasan seksual di sekitar mereka.

Upaya Khusus untuk Laki-laki Pelaku Kekerasan

Menurut pandangan penulis, laki-laki yang melakukan kekerasan sebenarnya mereka juga adalah korban dari sistem yang selama ini berlaku dalam masyarakat. Sistem patriarkhi yang dipegang oleh masyarakat membuat laki-laki juga terjebak dalam sistem kekuasaan yang mengunggulkan mereka. Hal ini sebenarnya tidak selalu menguntungkan laki-laki sebagaimana ketidakadilan gender yang juga merugikan perempuan. Untuk itu WCC juga memiliki program yang khusus diberikan pada para laki-laki pelaku kekerasan dimana mereka pun butuh dukungan untuk tidak melakukan kembali kekerasan.

Pemahaman untuk memberikan dukungan moral kepada pelaku kekerasan ini, biasanya didapatkan dari setiap laki-laki yang berkonsultasi melalui WCC atas kekerasan yang mereka lakukan. WCC kemudian memberikan konseling kepada mereka mengenai dampak negatif dari kekerasan yang mereka lakukan terhadap keluarga dan anak-anak. Mereka juga diarahkan untuk bagaimana mempertanggungjawabkan akan kekerasan yang pernah mereka lakukan. WCC juga menyebarkan kartu hotline yang disebarkan di 54 kantor kepolisian di Pulau Penang, gereja, pusat-pusat keramaian dan lain sebagainya. Hal ini untuk menginformasikan kepada masyarakat bila mengalami, melihat atau pun melakukan kekerasan, mereka dapat menghubungi WCC Penang.

WCC Penang dan Media Publikasinya

Sebagai sebuah organisasi yang fokus pada upaya menciptakan masyarakat tanpa kekerasan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat berbagai bentuk media kampanye untuk masyarakat umum. Mendesain media publikasi yang menarik dan dapat menyampaikan pesan agar sampai kepada sasaran adalah menjadi tanggung jawab subcommittee dari publikasi. Menurut WCC Penang ini sangat penting untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh WCC. Berbagai bentuk publiksi yang telah dimiliki WCC Penang di antaranya adalah:

Laporan Tahunan: yang berisi tentang gambaran kegiatan yang telah dilakukan dan laporan tahunan dari kegiatan yang telah dilakukan WCC Penang.

Newslink and Herizons: ini dalam bentuk newsletter 4 bulanan. Newslink ini diberikan kepada para anggota. Isinya menjelaskan mengenai aktivitas dan program yang akan dilakukan WCC setiap 3 bulan. Adapun majalah Herizons, dibuat setiap satu tahun yang berisi berbagai artikel yang lebih analitis mengenai isu perempuan dan anak.

Leaflet/pamflet: hampir setiap tahunnya WCC aktif memproduksi berbagai produk berupa pamflet mengenai kekerasan domestik, perkosaan, kekerasan seksual terhadap anak, perempuan, juga kekerasan yang terjadi dalam masyarakat. Khusus mengenai hak hukum perempuan, pamflet mengenai perceraian juga dibuat.

WCC juga memproduksi beberapa film dalam bentuk VCD di antara yang saat ini sudah dimiliki adalah film mengenai “OK tak OK” seri 2, dan ”Membina Perhubungan Mesra (MPM) and Respek” seri 1.

Ada hal yang cukup unik yang telah dibuat oleh Tim WCC Penang. Seperti berbagai media sosialisasi yang disusun dalam 4 bahasa. Hal ini karena didasarkan berbagai pertimbangan, antara lain bahasa resmi yang digunakan oleh masyarakat Malaysia saat ini, yakni Bahasa Melayu atau Bahasa Malaysia. Diketahui bahwa dalam masyarakat Malaysia jumlah penduduk etnis Melayu ini mencapai 54%. Namun meskipun etnis Melayu merupakan etnis terbesar di Malaysia terdapat pula beberapa etnis lain yang tidak menggunakan bahasa Melayu. Di antaranya terdapat etnis China yang mencapai jumlah 25% mereka menggunakan bahasa Mandarin, dan etnis India yang mencapai 10% yang berbahasa Tamil. Kebanyakan mereka juga fasih berbahasa Inggris. Untuk itu agar semua pesan yang ingin disampaikan oleh WCC Penang dapat diakses oleh semua masyarakat Malaysia yang beragam etnis dan bahasa tersebut, maka media kampanye pun dibuat dalam pelbagai bahasa.

Ini menjadi menarik, karena selain pesan dengan mudah dapat diterima oleh berbagai ragam masyarakat, juga membuat WCC Penang dapat masuk ke semua kelompok masyarakat di Malaysia. Hal ini sangat sesuai dengan motto yang dimiliki WCC Penang bahwa mereka memberikan perlindungan kepada semua tanpa batas ras, agama, dan status sosial.

Brava ya WCC Penang…

(Leli Nurohmah)

 

 

 

 

 

Similar Posts:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here