Oleh: KH. Cecep Jaya Karama
Rasulullah saw mewasiatkan kepada kita semua untuk senantiasa berbuat baik terhadap kaum perempuan. Dalam sebuah hadis beliau bersabda, “Alaa wastaushuu bin nisaa`i khoiraa fa innama hunna ‘awaanin ‘indakum wa laisa tamlikuuna minhunna syai’an ghairo dzaalik. Artinya, “ingatlah agar kalian semua senantiasa saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan kepada kaum perempuan. Karena sesungguhnya kaum perempuan itu di antara kalian seringkali dianggap dan diperlakukan sebagai tawanan. Padahal kalian tidak memiliki apapun atas mereka kecuali hanya untuk berbuat kebaikan terhadap mereka.”
Rasulullah saw mengingatkan kepada kita untuk memperlakukan istri dan anak kita dengan baik. Beliau memberikan contoh yang baik dan teladan yang baik bagi kita semua. Contoh tentang bagaimana memperlakukan istri, anak, dan keluarga secara baik. Hal ini tergambar dalam sebuah hadis yang dimuat dalam kitab Riyaadhus Shoolihiin yang sumber riwayatnya dari seorang sahabat yaitu Al-Aswad Ibnu Yazid ra. Beliau pernah menyatakan, ‘Sa`altu ‘Aaisyata radhiyallahu ‘anha fi maa kaanan nabiyuu shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yashna’u. Artinya, aku pernah bertanya kepada Siti Aisyah ra tentang bagaimana keadaan Kanjeng Nabi di dalam rumah. Apa yang biasa beliau lakukan? Maka Sayyidati Aisyah menjawab, ‘Fi mihnatih ahlihi’. Ketika berada di rumah beliau melayani atau berkhidmah terhadap istri dan anak-anaknya. Wa idhza hadhorotis sholaatu kharaja ilaihaa (Dan ketika sudah masuk waktu shalat, maka beliau pergi ke masjid untuk melaksanakan salat).
Hal tersebut memperlihatkan bahwa kanjeng Nabi saw memperlakukan istrinya dengan baik, membantu pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, bahkan beliau senantiasa melakukan pelayanan untuk dirinya sendiri karena tidak mau merepotkan istri-istrinya. Beliau menjahit bajunya sendiri apabila ada yang sobek, memperbaiki sandalnya sendiri apabila sudah rusak, dan beliau pun memeras sendiri kambingnya untuk diambil air susunya. Ini tentu saja sebuah suri teladan yang sangat baik bagi kita, bagaimana seharusnya seorang suami memperlakukan istri dengan penuh kasih sayang dan penuh kelembutan. Tentu tidak boleh ada kekerasan di dalam rumah tangga.
Suatu ketika Rasulullah saw pernah mengatakan kepada para sahabatnya dari kalangan laki-laki, kata beliau, “khiyaarukum khiyaarukum li ahlih” (yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istri dan anak-anaknya). Jadi di sini kanjeng Nabi ingin mengatakan bagaimana untuk menjadi seorang laki-laki yang baik dan suami yang layak, adalah dengan memperlakukan istri dan anaknya dengan baik.
Kita bisa menyimpulkan dari hadis ini bahwa orang yang rajin salat, rajin membaca Alquran, tetapi dia tidak bisa memperlakukan istrinya dengan baik, maka tentu dalam perspektif kanjeng Nabi saw dia belum bisa disebut sebagai suami yang baik, apalagi suami yang paling baik. Beliau juga mengatakan, khoirukum khoirukum li ahlihi wa anaa khoirukum li ahlii (yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik dalam memperlakukan istri dan anak-anaknya dan aku adalah yang terbaik dalam memperlakukan istri dan anak-anakku).
Sebuah keteladanan yang luar biasa dari baginda Rasulullah saw untuk kita semua. Apabila kita sanggup meneladani yang beliau lakukan terhadap istri, anak, dan keluarganya, maka saya yakin kehidupan rumah tangga yang kita jalani akan lebih indah sehingga mampu mewujudkan rumahku adalah surgaku. Tapi sebaliknya, jika ini tidak dijadikan sebuah suri teladan dan landasan dalam berhubungan di dalam rumah tangga antara suami dan istri, maka tentu saja akan sangat sulit mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.
Kemudian yang kedua, kanjeng Nabi saw seringkali menyampaikan kepada kaum laki-laki agar memiliki kepedulian kepada kaum perempuan. Jangan merasa paling hebat dan jangan juga mengatur-atur kehidupan perempuan terlalu lebih jauh. Pernah ada seorang sahabat perempuan yang mengadu kepada Rasulullah saw karena dilarang oleh kaum laki-laki di kaumnya untuk masuk ke masjid. Maka kanjeng Rasulullah saw di atas mimbar mengatakan, Laa tamna’uu imaa`allah masaajidallah (janganlah kalian menghalang perempuan-perempuan hamba Allah untuk menuju ke rumah-rumah Allah).
Jadi luar biasa semangat beliau untuk melakukan pembelaan terhadap kaum perempuan dan sangat luar biasa. Hal tersebut adalah sebuah pelajaran yang sangat penting bagi kita. Tentu saja bukan hanya untuk kita baca, tetapi untuk aplikasikan, amalkan dalam kehidupan sehari-hari, karena kita semua menginginkan kebahagiaan. Tentu saja bukan hanya di dunia menginginkan kebahagiaan, namun hingga di akhirat kelak. Maka caranya adalah meneladani Rasulullah saw di dalam memperlakukan istrinya dengan baik.
Terakhir, saya ingin mengajak kepada seluruh kaum Adam, kepada para suami. Mari kita meneladani akhlak Rasulullah saw yang senantiasa menunjukkan kasih sayang dan kelembutan kepada istrinya. Beliau berkhidmat kepada istri dan anak-anaknya, tidak mau merepotkan istrinya, mencintai, dan juga menyayangi istri dan anak-anaknya. Semoga kita mampu meneladani beliau dan mampu menjalankannya dalam sehari-hari.
Video ceramah ditayangkan di kanal Youtube Swararahima dotcom: (https://www.youtube.com/watch?v=DgZEjJOJ588)